Kurikulum 2013 (K-13) sering disebut dengan ‘kurikulum berbasis karakter’. Kurikulum ini merupakan kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pada pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, dimana siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan sikap disiplin yang tinggi. Tujuan ini terangkum dalam materi pembelajaran yang akan disajikan kepada para siswa, untuk itu SD Islam Abu Dzar ingin mengaplikasikan tujuan itu dalam kegiatan Pemberlajatan Tematik Aplikatif atau yang disingkat PETA.
Alhamdulillah pada hari Selasa, 7 September 2021 telah diadakan kegiatan Pembelajaran Tematik Aplikatif (PETA) yang dilakukan oleh level 2 dengan tema kegiatan "Bermain di Lingkunganku" yang diangkat dari Buku Tematik Tema 2 kelas 2. Kegiatan yang dimulai dari pukul 07.00 WIB ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 130 siswa ini dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama siswa ikhwan (putra) berada di Masjid untuk mendengarkan kajian bersama Kak Agung dengan tema “Bermain dan Beradab” sedangkan siswa akhwat (putri) berada di kelas untuk membuat prakarya dari kertas origami. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan bertukar kegiatan antara siswa ikhwan dan siswa akhwat, ternyata sangat seru bermain tanpa gadget. Dan lebih seru lagi, dikegiatan PETA ini anak-anak jadi banyak tahu hal yang lebih menarik daripada gadget.
Mulai dari kajian bersama ka Agung Tyo, yang berpenampilan sebagai kakek-kakek yang lincah, anak-anak sempat terheran-heran, kira-kira apakah kakek mereka dirumah juga bisa begitu. Hmmm, ternyata itu ternyata hanya awalan dari ka Agung dalam menyampaikan kajian tentang adab dalam bermain. Ternyata dalam bermain itu, ada yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan misalnya bermain dadu, padahal itu seru namun itu tidak diperbolehkan karena bermain dadu seperti kita menebak angka berapa dadu itu akan muncul, seperti kita mengantungkan kepada selain Allah, padahal itu masuknya syirik. Nadzubillah mindzalik. Setelah kajian, tiba-tiba wushhh anak-anak membuat kincir angin tapi ini ukuran kecil dan terbuat dari bahan yang simpel sekali, dan anak-anak sangat senang dalam kegiatan membuat kincil angin ini, walaupun kadang merobeknya kebanyakan jadi gagal deh atau paku yang digunakan untuk penyangga kincir angin terlalu dalam jadi mudah lepas. Setelah anak-anak selesai membuat kincir angin mereka kemudian bisa mengerakan kincir angin tersebut dengan dibawa lari, ditiup, kena kipas angin atau di pegang ketika diatas motor bersama orang tuanya.
Diakhir kegiatan pada pukul 10.30 wali kelas memberikan review dan ibroh dari kegitan PETA pada hari ini, lalu dilanjutkan acara penutupan dan kepulangan siswa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.Meskipun berlangsung dalam keadaan yang tidak seperti biasanya karena Pandemi Covid-19, namun kegiatan PETA ini Alhamdulillah masih tetap berjalan dengan lancar dan baik. InsyaAllah Program ini akan dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya.
Semoga Allah Azza wa Jalla selalu memberkahi setiap kegiatan dan selalu merahmati segala aktivitas yang kita lakukan dalam menjalankan ibadah dengan mengharapkan pahala dari-Nya. Serta menjadikan anak-anak kita yang selalu menjalankan segala perintah, menjauhi segala larangan dan menjadi qurratu 'ayunin bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya. Aamiin. (MG)