Kegiatan Kajian Parenting rutin bulanan SD Islam Abu Dzar Bersama Pembina Yayasan Abu Dzar di Masjid Imam Asy-syafi’i dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14 September 2022 mulai pukul 09.00 WIB.
Kajian ini terselenggara berkat kerjasama sekolah dan komite SD Islam Abu Dzar Atsar Adzkiya. Sebagai panitia penyelenggara adalah Ketua Divisi Diniyyah SD Islam Abu Dzar, Ustadz Maulana Ibrahim, Lc. Acara ini dihadiri oleh bapak/ibu wali peserta didik SD Islam Abu Dzar Fase A yaitu kelas 1 dan 2. Susunan acaranya 1. Pembukaan, 2. Sambutan Kepala SDI Abu Dzar 3. Inti Kajian 4. Tanya Jawab 5. Penutup.
Kepala SD Islam Abu Dzar, Ustadz Risang Putra Sahlan, S.Pd.I. dalam sambutannya menyampaikan bahwa kajian parenting ini terselenggara sebagai upaya Bersama antara sekolah dan orang tua dalam memberikan Pendidikan terbaik untuk anak-anak peserta didik. Beliau juga mengingatkan betapa pentingnya kajian ini supaya kita dalam mendidik anak dapat meneladani Rasulullah ﷺ. Tujuan utama pengajian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan dan, wawasan keagamaan sehingga akan meningkatkan keimanan dan ketagwaan kita.
Ustadz Muhtaram Hafizhahullah dalam tausiahnya mengingatkan bahwa hasil terbaik dari sebuah usaha adalah anak. Karena amanlan-amalan anak yang dia kerjakan pahalanya akan terus mengalir kepada orang tuanya walaupun sudah tiada. Salah satu contoh perjuangan orang tua dalam mendidik anak adalah ibunda Imam Syafi’I rahimahullah, ibunda beliau tetap sabar dalam mendidik anak. Ustadz Muhtarom juga menyampaikan bahwa sifat anak di zaman nabi dan sekarang adalah sama, oleh karena itu di zaman sekarang dalam mendidik anak tetap sesuai ajaran Rasulullah ﷺ.
Nabi tidak menghilangkan fitrah anak dalam mendidik yaitu tidak memberi paksaan dalam mendidik anak anak, rangsanglah anak agar menjadi anak yang baik atau dengan cara membujuknya. Kemudian, Rasulullah ﷺ memerintahkan memukul anak ketika umur 10 tahun yaitu ketika tidak mau melaksanakan sholat. Pentingnya mengikuti Nabi dalam mendidik anak yaitu karena apa yang disampaikan oleh nabi adalah sesuai dengan wahyu seperti bunyi surat An- Najm ayat 3-4:
وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰٓ إِنۡ هُوَ إِلَّا وَحۡيٞ يُوحَىٰ
Tidak mentaati perintah Allah lebih besar dosanya dibandingkan dengan melanggar larangan Allah.Alhamdulillah kegiatan ini berjalan lancar dan peserta kajian sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini.
Semoga Allah memberi keberkahan dalam kegiatan ini. Aamiin. Baarakallahu fiikum. (MG)