Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SD Islam Abu Dzar Tahun Pelajaran 2023/2024

SD Islam Abu Dzar telah melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2023-2024. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 13 Juli 2023 yang diiukuti oleh seluruh siswa-siswi baru kelas 1 SD Islam Abu Dzar. Latar belakang pelaksanaan program ini yaitu sebagai ajang pengenalan siswa baru di lingkungan sekolah dan penyiapan kondisi siswa untuk mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan sekolah, bangsa dan negara. Selain itu, MPLS ini diisi dengan kegiatan yang bersifat edukatif dan kreatif untuk mewujudkan SD Islam Abu Dzar sebagai taman surga (tempat belajar) yang menyenangkan bagi siswa-siswinya.

Tujuan kegiatan MPLS yang bertemakan "Aku Siap Menjadi Generasi Rabbani, Berakhlaqul Karimah, Mandiri dan Kreatif" di SD Islam Abu Dzar ini diantaranya adalah untuk meningkatkan ketakwaan siswa; mengenali potensi diri siswa; membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya serta menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa dengan perilaku positif seperti jujur, mandiri, dan saling menghargai.
Kegiatan MPLS ini dimulai dengan pembukaan oleh Ustadz Ahmad Faqihuddin, S.Pd selaku MC, dilanjutkan dengan sambutan oleh kepala sekolah Ustadz Risang Putra Sahlan, S.Pd.I, wakil kepala sekolah kesiswaan Ustadz Rifky Syarif, S.P, dan didampingi juga oleh seluruh wali kelas 1 beserta seluruh civitas SD Islam Abu Dzar.

Selanjutnya, kegiatan anak-anak diisi dengan berkisah bersama Ustadz Furqon Hidayat mengenai asal usul nama sekolah SD Islam Abu Dzar yang memang diambil dari salah satu sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yakni Abu Dzar Al Ghifari. Kegiatan berkisah ini merupakan cara yang efektif dan menarik untuk menumbuhkan karakter baik siswa. Topik kisah kali ini adalah mengacu pada pembentukan akhlakul karimah dan mengacu pada dimensi mandiri Profil Pelajar Pancasila serta lebih dititikberatkan pada pengenalan profil dan potensi siswa; pengenalan profil dan kegiatan sekolah; serta pengenalan program akademik sekolah dan kelas.

Kegiatan berikutnya seluruh siswa kelas 1 berkeliling bersama guru kelasnya untuk mengikuti kegiatan pengenalan lingkungan sekolah; pengenalan fasilitas, sarana, dan prasarana sekolah; kegiatan penumbuhan perilaku positif siswa seperti memberi ruang diskusi dan ruang kreasi secara berkelompok.

Adapun pada kegiatan MPLS ini, wali murid juga hadir menyaksikan kegiatan ini serta mendapatkan juga sosialisasi program dan kurikulum dari Sekolah di Masjid Imam Asy Syafi'i dengan tema "Bersama Mencetak Generasi Rabbani, Berakhlaqul Karimah, Mandiri dan Kreatif".

Allah Ta’ala berfirman dalam ayat yang muhkam (jelas),

مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُؤْتِيَهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا عِبَادًا لِي مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَكِنْ كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ

“Tidak layak bagi seorang manusia yang Allah berikan kepadanya Kitab, hikmah, dan kenabian, lantas ia mengatakan kepada manusia, ‘Jadilah kalian penyembahku, bukan penyembah Allah.’ Akan tetapi, harusnya ia mengatakan, ‘Jadilah kalian orang-orang Rabbani karena kalian selalu mengajarkan Kitab dan senantiasa mempelajarinya.’” (QS. Ali-‘Imran : 79)

Bagaimana cara kita menjadi seorang Rabbani? Yakni, dengan tekad yang jujur, tekun dalam melakukan ketaatan, rutin melaksanakan shalat lima waktu, berupaya mengerjakan shalat berjama’ah di masjid, konsisten membaca Al-Qur’an setiap hari, dan senantiasa berdzikir serta beristigfar. Tolak ukur keberhasilan bukanlah dilihat dari kuantitas, tetapi dilihat dari ketulusan dan keikhlasan.

Bagaimana mencetak anak shalih? Semua orang yang telah menikah dan memiliki anak pasti menginginkan anaknya jadi shalih dan bermanfaat untuk orang tua serta agamanya. Karena anak jadi penyebab bagi orang tua untuk terus mendapat manfaat lewat doa dan amalannya, walau orang tua telah tiada. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, atau doa anak yang shalih.” (HR. Muslim no. 1631).

Berarti keturunan atau anak yang shalih adalah harapan bagi setiap orang tua. Terutama ketika orang tua telah tiada, ia akan terus mendapatkan manfaat dari anaknya. Manfaatnya bukan hanya dari doa seperti tertera dalam hadits di atas. Manfaat yang orang tua perolah bisa pula dari amalan anak. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ مِنْ أَطْيَبِ مَا أَكَلَ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِهِ وَوَلَدُهُ مِنْ كَسْبِهِ

“Sesungguhnya yang paling baik dari makanan seseorang adalah hasil jerih payahnya sendiri. Dan anak merupakan hasil jerih payah orang tua.” (HR. Abu Daud no. 3528, An-Nasa’i dalam Al-Kubra 4: 4, 6043, Tirmidzi no. 1358, dan Ibnu Majah no. 2290. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Kepala SD Islam Abu Dzar, Risang Putra Sahlan, S.Pd.I, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan orang tua murid yang telah menyekolahkan putra-putrinya di SD Islam Abu Dzar, selain itu kepala sekolah menyampaikan pesan untuk murid-murid akan pentingnya beradab sebelum berilmu.

Semoga Allah memberkahi segala niat, usaha dan waktu dalam segala aktivitas kita semua. Baarakallahu fiikum. (mta)

Apakah Anda Memiliki Pertanyaan? Hubungi Atau Kunjungi kami.
0813-1881-7538

Jl. Sumatera Gg. H. Bakri, Kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan 15414.

[email protected]

Newsletter

Get latest news & update