Banyak beredar di cuplikan video atau tulisan yang menyebutkan sejumlah keutamaan memakan buah semangka. Ada dua konsep dasar yang perlu kita catat dalam memahami hukum Islam secara. Pertama, dalam Islam mengetahui sesuatu itu memiliki fadhilah (keutamaan) harus didasari dari Al-Qur’an dan Sunnah yang shahihah.
Kedua, tidak semua yang dimakan oleh Nabi-shallallahu alaihi wa sallam memiliki fadhilah tersendiri, kecuali ada pernyataan dari Nabi bahwa yang Beliau makan itu memiliki keutamaan, hasiat, dan keistimewaan.
A. Hadits-Hadits Yang Diklaim Tentang Keutamaan Semangka
Poin pertama. Hadits-hadits yang dijadikan sebagai dasar tentang keutamaan memakan semangka:
عليكم بالبطيخ؛ فإنّ فيه عشر خصال: هو طعام، وشراب، وأشنان، وريحان، ويغسل المثانة، ويغسل البطن، ويكثر ماء الظهر، ويقطع البرودة، وينقي البشرة.
Hendaklah kalian memakan semangka, karena di dalamnya ada sepuluh keutamaan; sebagai makanan, sebagai minuman, pembersih gigi, penghilang bau mulut, membersihkan kandung kemih, membersihkan isi perut, memperbanyak air mani, menghilangkan rasa dingin, dan membersihkan kulit.
"تفكهوا بالبطيخ؛ فإنّها فاكهة الجنة، وفيها ألف بركة، وألف رحمة، وأكلها شفاء من كل داء".
Hendaklah kalian memilih buah semangka, karena semangka merupakan buah surga, di dalamnya ada seribu keberkahan dan seribu rahmat, dan memakannya dapat mengobati semua penyakit”.
ما من امرأة حامل أكلت البطيخ إلا يكون مولودها حسن الوجه والخلق".
Tiada wanita yang sedang hamil memakan semangka kecuali anak yang dilahirkannya akan berparas bagus, dan berakhlak mulia”.
"البطيخ قبل الطعام يغسل البطن غسلا، ويذهب بالداء أصلًا".
Makan semangka sebelum makan yang lain dapat mencuci perut dengan bersih, dan dapat menghilangkan induk penyakit”.
عض البطيخ ولا تقطعها قطعًا؛ فإنّها فاكهة مباركة طيبة، مطهرة الفم، مقدسة القلب، تبيض الأسنان، وترضي الرحمن، ريحها من العنبر، وماؤها من الكوثر، ولحمها من الفردوس، ولذتها من الجنة".
Gigitlah semangka, dan jangan dipotong-potong, karena semangka merupakan buah yang diberkahi lagi baik, dapat membersihkan mulut, mensucikan perut, memutihkan gigi, membuat ridha Allah, baunya bersumber dari mulut paus, airnya bersumber dari telaga kautsar, dagingnya dari surga Firdaus, kelezatannya dari surga”.
Inilah sejumlah nash-nash yang dianggap hadits dari Rasulullah dan dijadikan sebagai keutamaan memakan buah semangka. Padahal secara makna sangatlah aneh dan tidak mungkin diucapkan oleh Rasulullah.
B. Penjelasan Ulama Tentang Hadits Keutamaan Semangka
Berikut perkataan-perkataan ulama tentang nash-nash yang dianggap sebagai hadits dari Rasulullah-shallallahu alaihi wa sallam:
Imam Ahmad berkata:
لا يصح في فضل البطيخ شيء إلا أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يأكله
Tidak ada yang shahih tentang keutamaan semangka, kecuali hanya saja Rasulullah memakannya”.
Penjelasan ini dinukil oleh imam Ibnu Al-Qayyim dalam kitab al-Manar Al-Munif (h.130). Kemudian Imam Ibnu Al-Qayyim menjelaskan lagi dalam Zad Al-Ma’ad (4/263):
في البطيخ عدة أحاديث لا يصح منها شيء غير هذا الحديث الواحد
Di dalam (memakan) semangka ada terdapat sejumlah hadits, dan tak satupun yang shahih, kecuali hadits yang satu ini.
Ibnu Al-Qayyim mengisyaratkan bahwa hadits yang satu itu (yang shahih) adalah apa yang dimaksudkan oleh imam Ahmad bin Hanbal, yaitu tentang informasi bahwa Rasulullah-shallallahu alaihi wa sallam-pernah memakan semangka.
Kemudian imam As-Sakhawi dalam kitab al-Maqashid al-Hasanah (238) berkata:
حديث البطيخ وفضائله صنف فيه أبو عمرو النوقاني جزءا ، وأحاديثه باطلة ، قال أبو القاسم التيمي فيما أجاب به أبا موسى المديني : لا تزيده كثرة الطرق إلا ضعفا ، وقال النووي : إنه غير صحيح
Hadits tentang semangka dan keutamaan-keutamaanya telah di tulis oleh Abu Amr An-Nawqani dalam satu buku, dan hadits-haditsnya adalah batil. Abu Al-Qasim At-Taymi menegaskan ketika menjawab pertanyaan Abu Musa Al-Madini: Semakin banyak jalurnya, semakin kelihatan kelemahannya. Lalu imam Nawawi mengatakan “haditsnya tidak shahih”.
Poin kedua. Hanya karena Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wa sallam-memakannya tidak berarti memiliki keutamaan, kecuali ada keterangan yang shahih langsung dari Rasulullah, sebagaimana yang disebutkan oleh imam Ahmad di atas.
C. Hadits Shahih Tentang Semangka
Sebagaimana yang diisyaratkan oleh imam Ahmad dan imam Ibnu Al-Qayyim di atas bahwa hadits shahih tentang semangka hanya satu. Sebagaimana diriwayatkan oleh imam Abu Dawud:
عن عائشة رضي الله عنها، قالت: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم: " يأكل البطيخ بالرطب فيقول: نكسر حر هذا ببرد هذا، وبرد هذا بحر هذا "
Dari Aisyah-radiallahu anha berkata: Adalah Rasulullah-shallallahu alaihi wa sallam-; memakan semangka bersama kurma rutab, lalu Beliau bersabda: Kita menghilangkan rasa panas (kurma) ini dengan dinginnya (semangka) ini, dan dengan dinginnya (semangka) ini atas panasnya (kurma) ini”.
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam sunannya dengan nomor 3836 dalam kitab “al-at’imah” bab tentang “mencampur dua makanan yang berbeda warna”. Juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam shahihnya dengan nomor 5246 dan 5247. Dan hadits ini dinilai hasan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahi Abu Dawud dengan 3836.
Jadi berdasarkan riwayat Abu Dawud ini sangat jelas bahwa keutamaan memakan semangka tidak ada kecuali hanya untuk menstabilkan antara makanan yang mangandung zat panas dan zat dingin.
Allohu ‘alam.