Di antara perkara-perkara yang dibenci saat buang hajat sebagaimana dijelaskan oleh sejumlah ulama adalah (al-fiqh al-muyassar, sejumlah ulama, h. 24-25):
Ajaran Islam adalah ajaran yang mudah. Inilah perbedaan antara aturan Allah dengan aturan yang dibuat oleh manusia. Aturan Allah selalu mengakomodir semua kebutuhan manusia dengan system yang praktis, ringan dan mudah. Sedangkan aturan manusia, selalu berbelit-belit, penuh dengan kekurangan, dan mayoritas hanya menguntungkan sepihak saja.
Dalam kehidupan berumah tangga istilah “gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga” tidaklah layak untuk digunakan. Sebab tiada insan yang sempurna, jika hanya satu kesalahan yang dilakukan oleh suami atau istri kemudian dianggap rusak pula kebaikan yang sudah dirajut, maka hancurlah semua ikatan rumah tangga.
Di antara bukti kemurnian Islam seseorang dilihat dari lisannya dan perbuatan tangannya.
Persaksian palsu dalam Bahasa Nabi shallallahu alaihi wa sallam disebut dengan “qaul az-zur” atau “syahadah az-zur” yang artinya adalah perkataan yang penuh dengan kebohongan dan diada-ada. Biasanya dilakukan untuk melepaskan diri dari jeratan hukum, atau membela diri, atau bisa juga untuk melencarakan promosi suatu kepentingan bisnis. Karena secara logika sangat jarang ada yang suka berbohong tanpa ada factor kepentingan pribadinya.